Theme images by MichaelJay. Powered by Blogger.

Monday, December 26, 2016

Aksi Perampok Di Jakarta Timur Yang Membunuh 6 Orang Sekeluarga

Aksi Perampok Di Jakarta Timur Yang Membunuh 6 Orang Sekeluarga

http://aquaqq.net/Register.aspx?lang=id
Berita Terkini, Aksi perampokan terjadi di Pulomas Utara No 7A, Pulogadung, Jakarta Timur. Enam orang yang merupakan satu keluarga, tewas dalam aksi perampokan tersebut.

Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut.

****"Iya betul, korban ada enam orang yang tewas," ujar Sapta, Selasa (27/12/2016).

Peristiwa itu terjadi pada dini hari tadi.**** "Korban kehabisan napas," imbuhnya.

Saat ini polisi masih melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Belum diketahui lebih jauh mengenai kronologi kejadiannya. 


http://beritapasti808.blogspot.com/
Seputar berita politik di Indonesia, Berita Terkini, Berita Terupdate, Berita Pasti
Read More

Monday, December 19, 2016

Inilah Detik-detik Dubes Rusia Tewas Ditembak di Turki

Inilah Detik-detik Dubes Rusia Tewas Ditembak di Turki

http://aquaqq.net/Register.aspx?lang=id
Berita Terkini, Dubes Rusia untuk Turki, Andrey Karlov tewas ditembak saat dirinya tengah berada di ruang pameran seni utama di Distrik Cankaya dari Ankara. Pelaku yang diketahui bernama Mevlut Mert Altintas, melepas tembakan dari belakang Karlov.

Dalam video milik CNN seperti dilansir pada Selasa (20/12/2016), pelaku terlihat berada persis dibelakang Karlov saat korban tengah menyampaikan pidato. Video amatir diambil oleh juru kamera yang tengah merekam kegiatan pameran tersebut.

http://aquaqq.net/Register.aspx?lang=id
Tampak dalam video yang menjadi viral, Altintas melepaskan 10 kali tembakan dari pistol semi otomatis ke badan Karlov. Usai memberondongkan peluru ke Karlov, pria yang bekerja sebagai polisi anti hura hara Turki itu meneriakkan kata-kata Islami kemudian menyebut Allepo beberapa kali. Berita terkini
http://aquaqq.net/Register.aspx?lang=id

"Jangan lupa Aleppo! Jangan lupa Suriah! Jangan lupa Aleppo! Jangan lupa Suriah," teriak Altintas.

Orang-orang yang berada di dalam ruangan seni itu langsung berlari berhamburan ke luar ruangan. Tampak pula sejumlah pengunjung yang ketakutan sesaat melihat Karlov tewas di tempat dan pelaku yang masih memegang senjata.
http://aquaqq.net/Register.aspx?lang=id

Saat berteriak-teriak, pelaku terlihat mengacung-acungkan jari dan pistolnya. Posisinya berada di samping tubuh Karlov dan tiga orang lainnya tergeletak di lantai.
http://aquaqq.net/Register.aspx?lang=id
Segera setelah terjadinya penembakan, otoritas kepolisian yang bejaga di luar ruangan langsung mengepung Altantis. Dirinya menolak untuk menyerah dan tetap berada di lokasi.

"Hanya kematian akan menghapus saya dari sini. Setiap orang yang telah mengambil bagian dalam penindasan ini satu-persatu akan membayar untuk itu," katanya. Berita pasti

BakutembakantaraAltintas dengan polisi berlangsung selama 15 menit hingga akhirnya,Altantis dipastikan tewas oleh polisi. Setelah kejadian, polisi anti huru-hara dengan perlengkapan lengkapnya berjaga di sekitar lokasi.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam tegas aksi penembakan yang menewaskan Duta Besarnya. Dirinya menyebut aksi ini sebagai tindakan provokasi yang kejam, setelah hubungan kedua negara membaik.

"Sebuah kejahatan telah dilakukan dan itu tanpa keraguan. Provokasi yang bertujuan merusak normalisasi hubungan Rusia-Turki dan merusak proses perdamaian Suriah yang sedang aktif didorong oleh Rusia, Turki, Iran dan lain-lain," ujar tegas Putin dalam sebuah wawancara di televisi seperti dikutip Reuters.


http://aquaqq.net/Register.aspx?lang=id
Berita Terkini | Berita Pasti
Seputar berita politik di Indonesia, Berita Terkini, Berita Terupdate, Berita Pasti
Read More

Bagaimana Kata Veronica Untuk Sidang Ahok Besok?

Bagaimana Kata Veronica Untuk Sidang Ahok Besok?

http://aquaqq.net/Register.aspx?lang=id
Berita Terkini, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan kembali menghadapi sidang dengan dugaan penistaan agama pada Selasa besok. Akankah istri Ahok, Veronica Tan, menemani suaminya di sidang?

Saat ditanya tentang hal itu, Veronica hanya tersenyum. Kemudian ketika dimintai tanggapannya, Veronica juga mengelak.

"Enggak ah," kata Veronica sembari tersenyum di Gedung Smesco Indonesia, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (19/12/2016).

Menurut Veronica, pernyataan anak sulungnya, Nicholas Sean Tjahaja Purnama, saat diajak main oleh Ahok ke RTH RPTRA Kalijodo, sudah mewakili pernyataan dari pihak keluarga. Berita terkini

"Bagus, dia sudah mewakili keluarga," ucapnya.

Saat main bersama Ahok di RTH RPTRA Kalijodo, Nicholas sempat bercerita soal suasana rumah Ahok saat persidangan ayahnya di PN Jakarta Utara, Selasa (13/12) minggu lalu. Dia mengaku awalnya sempat khawatir atas kasus pidato kontroversial ayahnya di Kepulauan Seribu. Meski ada masalah, kata Nicholas, Ahok tidak pernah membawa permasalahan yang dialaminya saat berkumpul bersama keluarga. Berita politik

"Khawatir sih awal-awalnya. Cuma Papa kan bisa mengatasinya, santai-santai saja di rumah, enggak terlalu kebawa itu di rumah. Masih biasa-biasa saja. (Saya) Tetap sayang Papa, apa yang dia lakukan," kata Nicholas di RTH RPTRA Kalijodo.


http://aquaqq.net/Register.aspx?lang=id

Berita Terkini | Berita Pasti
Seputar berita politik di Indonesia, Berita Terkini, Berita Terupdate, Berita Pasti
Read More

Sunday, December 18, 2016

Warga Kembangan Selatan Menjadi Saksi Sidang Penghadangan Kampanye Djarot sebanyak 5 Orang

Warga Kembangan Selatan Menjadi Saksi Sidang Penghadangan Kampanye Djarot sebanyak 5 Orang

http://aquaqq.net/Register.aspx?lang=id
Berita Terkini, Sidang penghadangan kampanye calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat berlanjut dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari pihak terdakwa. Terdakwa Naman Sanip yang berprofesi sebagai tukang bubur menghadirkan 5 warga Kembangan Selatan sebagai saksi. 

Lima warga Kembangan Selatan tersebut hadir saat sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Jalan Letjen S Parman, Slipi, Jakbar, Senin (19/12/2016). Mereka bernama Rohadi, Bambang Sucipto, Ridwan, Ahmad, dan Muhammad Subuh. 

"Jumlah massa sekitar 20 orang. Jadi posisi pendemo awalnya ada di depan pinggir jalan. Karena rombongan Djarot melewati, akhirnya warga pun ikut rombongan pasangan calon, kemudian polisi membentuk barikade. Rombongan ditahan dan tidak bisa masuk perkampungan," kata saksi Rohadi. 

Rohadi menyebut lokasi pertemuan Naman dan Djarot adalah di lokasi parkir. Dia juga merinci momen kedua orang tersebut berhadapan. 

"Apa pembicaraan terdakwa dengan Pak Djarot?" tanya hakim. 

"Jadi di situ saya tidak mendengar. Naman hanya mendengarkan paparan dari Pak Djarot. Saya tidak tahu penyebab adanya dialog. Setahu saya Naman itu ingin menyampaikan suara hatinya," ucap Rohadi.

Sementara itu, saksi bernama Bambang Sucipto mengaku sempat bersalaman dengan Djarot yang pada 9 November 2016 itu berkampanye di wilayahnya. Tidak lama kemudian, muncul beberapa orang yang berdemo. 

"Saya kurang tahu yang bawa spanduk dari mana. Kalau warga di tempat saya tinggal tidak ada," ujar Bambang. 

Saksi bernama Ridwan mengaku sempat berniat menghampiri Djarot yang ada di lokasi tempat tinggalnya. Namun, dia lalu diminta tidak mendekat.

"Pada saat itu saya melihat, saya berdiri di tanggul. Secara spontan Naman keluar dari rombongan kemudian bersalaman dengan Djarot. Kalau saya melihat itu spontanitas," ungkap Ridwan.



http://aquaqq.net/Register.aspx?lang=id
Seputar berita politik di Indonesia, Berita Terkini, Berita Terupdate, Berita Pasti
Berita Terupdate, Berita terkini, Berita pasti, Berita politik
Read More

Sylviana Murni "Jangan Omelin Sylviana Murni kalau Telepon Pejabat Pemprov DKI"

Sylviana Murni "Jangan Omelin Sylviana Murni  kalau Telepon Pejabat Pemprov DKI"

http://aquaqq.net/Register.aspx?lang=id
Berita Terkini, Calon wakil gubernur DKI Sylviana Murni berbicara soal teleponnya ke pejabat-pejabat di pemerintahan DKI saat dia beberapa kali 'gerilya' lapangan. Mantan deputi gubernur DKI ini mengaku proaktif karena menjalankan nasihat atasannya.

"Saya suka langsung menelepon ke mana ini, ke (dinas) tata air. Jangan dimarahi saya 'wah bu Sylvi bukan pejabat lagi', saya rakyat," kata Sylvi usai memantau kondisi kali Inspeksi Kali Grogol, Kemanggisan, Jakarta Barat, Senin (19/12/2016).

"Saya dulu diingati gubernur-gubernur saya sebelumnya, kalau ada laporan rakyat proaktif, respon, cepat bukan ngomelin saya, 'jangan dengarin bu Sylvi', jangan gitu dong," imbuhnya.

Mantan None Jakarta ini menambahkan bahwa hal yang dilakukannya, menelepon pejabat DKI, adalah untuk membantu kinerja pemerintahan. Dengan adanya laporan langsung dari warga, pihak yang punya wewenang akan lebih cepat bertindak.

"Saya berterima kasih, itu luar biasa sekali. Saya suka sekali dengan kepala dinas tata air, yang daerah Poncol, sekarang sudah bersih," tuturnya.

Untuk masalah kali ini, Sylvi akan manfaatkan peran RT RW. Nantinya, mereka inilah yang akan menjadi garda terdepan untuk memantau kondisi kali.


http://aquaqq.net/Register.aspx?lang=id
Seputar berita politik di Indonesia, Berita Terkini, Berita Terupdate, Berita Pasti
Berita Terupdate, Berita terkini, Berita pasti, Berita politik

Read More

Friday, December 16, 2016

"Dora Natalia" Minta Maaf : Cium Tangan "Aiptu Sutisna", Menangis dan Membuat Surat Damai

"Dora Natalia" Minta Maaf : Cium Tangan "Aiptu Sutisna", Menangis dan Membuat Surat Damai

http://aquaqq.net/Register.aspx?lang=id
Berita Terkini, Dora Natalia Singarimbun mencium tangan Aiptu Sutisna. Ia menangis menyesal telah memaki dan mencakar polisi itu. Bagai gayung bersambut, Aiptu Sutisna berlapang dada memaafkan kekhilafan Dora, ini kisahnya:

Dora yang bagai hilang ditelan bumi itu akhirnya muncul ke publik setelah insiden pencakaran Aiptu Sutisna di Jalan Jatinegara Barat, Jatinegara, Jakarta Timur pada Selasa 13 Desember 2016.

Tiga hari setelah kejadian itu, Dora menyambangi Aiptu Sutisna pada Jumat 16 Desember pagi. Perempuan yang bekerja sebagai pegawai Mahkamah Agung (MA) itu ditemani orang tuanya yang datang dari Sumatera Utara, adiknya, Desi Singarimbun serta suami adiknya. Dora yang mengenakan kerudung warna ungu itu menjabat tangan Aiptu Sutisna dan mengakui kesalahannya.

Aiptu Sutisna dengan berbesar hati memaafkan perempuan lulusan S2 ini. Kesepakatan damai itu pun tak hanya dilakukan secara lisan, namun juga lewat tulisan. Di atas secarik kertas bermaterai, keduanya sepakat untuk berdamai dan saling memaafkan secara lahir dan batin.

Berikut 3 kisah Dora meminta maaf:

Dora Natalia akhirnya menemui Aiptu Sutisna yang sempat menjadi sasaran kemarahannya di jalan raya. Dora sampai mencium tangan Sutisna dan menangis.

Momen tersebut diabadikan oleh Kabag Renmir Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Irvan Prawira melalui akun Facebook miliknya. Dalam akun Facebook itu, Irvan memposting sebuah foto di mana Dora yang mengenakan kerudung ungu itu mencium tangan Sutisna sambil menangis.

"Ini menjelaskan segalanya"
Alhamdulilah
Allah Maha Besar
Allah Maha Mengampuni

"stop kebencian," tulis Irvan yang diposting 2 jam yang lalu, Jumat (16/12/2016).

Sementara itu, seorang perwira polisi yang enggan disebutkan namanya itu mengungkapkan, pertemuan tersebut terjadi di Gedung Cakra Polda Metro Jaya pada Jumat (16/12) pagi. Dora berinisiatif menemui Sutisna untuk meminta maaf secara langsung atas insiden tersebut.

Menurut perwira polisi ini, Dora ditemani oleh orangtuanya yang datang dari Sumatera Utara, adiknya, Desi Singarimbun serta suami adiknya. Dalam pertemuan itu, Dora langsung menangis dan meminta maaf kepada Sutisna. Dora juga telah mengakui kesalahannya dan mengaku khilaf atas kejadian tersebut.

Dora Natalia menemui Aiptu Sutisna yang sempat menjadi sasaran kemarahannya di jalan raya dan meminta maaf. Permintaan maaf Dora itu pun diterima oleh Aiptu Sutisna.

Hal ini disampaikan oleh Wadir Lantas Polda Metro Jaya AKBP Indra Jafar, Sabtu (17/12/2016). Indra mengatakan permintaan maaf itu diterima karena alasan kemanusiaan.

"Saya fikir karena alasan kemanusiaan, sesuatu yang wajar Pak Sutisna mau memberi maaf. Beliau sangat luar biasa, berbesar hati," kata Indra.

Indra juga menegaskan penerimaan permintaan maaf tersebut tanpa ada intervensi dari pihak manapun. "Tanpa ada intervensi sama sekali," katanya.

Di atas secarik kertas bermaterai, keduanya sepakat untuk berdamai dan saling memaafkan secara lahir dan batin.

Berikut isi surat perdamaian mereka:

Surat Pernyataan Perdamaian

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Disebut sebagai Pihak I (Pertama):
Nama: Dora Natalia Singarimbun
Pekerjaan: PNS
Jenis Kelamin: Perempuan


Dan disebut sebagai Pihak II (Dua):
Nama: Sutisna
Pangkat/NRP: Aiptu/72090128
Jabatan: Banit 24 Unit 1 Sat Pamwal Ditlantas Polda Metro Jaya
jenis Kelamin: Laki-laki

Dengan ini membuat pernyataan perdamaian secara kekeluargaan sehubungan dengan peristiwa penganiayaan ringan terhadap anggota Polisi Lalu Lintas yang dilakukan oleh Pihak I (Pertama) terhadap Pihak II (Dua) yang terjadi pada hari Selasa tanggal 13 Desember 2016 pukul 09.00 WIB. Atas kejadian ini kami kedua belah pihak telah mengadakan perdamaian secara kekeluargaan dengan kesepakatan sebagai berikut:

1. Pihak I (Pertama) memohon maaf dengan sangat atas kekhilafan yang dilakukan terhadap Pihak II (Dua) dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan serta berharap perkara tidak berlanjut.

2. Pihak II (Dua) memaafkan kesalahan Pihak I (Pertama) secara lahir bathin serta berharap perkara tidak berlanjut.

Surat itu kemudian disertai materai yang dibubuhi dengan tanda tangan Dora dan Aiptu Sutisna.

Wadir Lantas Polda Metro Jaya AKBP Indra Jafar juga telah membenarkan perihal surat perdamaian tersebut. Indra mengatakan perdamaian itu merupakan inisiatif dari Dora dan keluarganya.

"Ini adalah inisiatif dari pihak Ibu Dora dan adiknya serta orang tuanya yang ingin meminta maaf kepada Aiptu Sutisna. Kita memfasilitasi karena adanya itikad baik untuk datang dan meminta maaf," kata Indra, Sabtu (17/12/2016).



http://beritapasti808.blogspot.com
Seputar berita politik di Indonesia, Berita Terkini, Berita Terupdate, Berita Pasti
Berita Terupdate, Berita terkini, Berita pasti, Berita politik
Read More

Tuesday, December 6, 2016

Samakan Kapolri dengan DN Aidit di Medsos, Napi Ini Ditangkap Polisi

Samakan Kapolri dengan DN Aidit di Medsos, Napi Ini Ditangkap Polisi

http://aquaqq.net/Register.aspx?lang=id
Berita Utama, Polisi menangkap seorang pria bernama Muhammad Rahim Nasution karena memposting hatespeech di akun facebooknya. Tersangka yang berstatus sebagai napi di Lapas Tangerang itu menyamakan Kapolri Jenderal Tito Karnavin dengan tokoh PKI Dipa Nasution Aidit.

Selain memposting foto wajah Kapolri yang disandingkan dengan DN Aidit, tersangka juga menyebarkan provoksi dan ujaran kebencian melalui akun facebooknya itu.

"Intinya tersangka ini tidak suka dengan pemerintah, dia memberikan banyak kritik hatespeech dalam bentuk konten, sehingga Krimsus Polda Metro Jaya bisa identifikasi tersangka ini," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (7/12/2016).

Argo mengungkap, tersangka ditangkap pada 28 November lalu, setelah tim Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menyelidiki akun facebook Muhammad Rahim Nasution. Dari hasil penelusuran, diketahui pelaku mengupload statusnya itu dari dalam LP Tangerang.

"Ternyata hasil penyelidikan bahwa lokasi yang bersangkutan ada di dalam Lapas Tanegrang," imbuh Argo.

Setelah mengetahui keberadaan tersangka, polisi kemudian berkoordinasi dengan pihak LP Tangerang. Sementara Argo menyesalkan adanya handphone yang digunakan tersangka untuk mengunggah statusnya itu di Facebook.

"Ada satu kegiatan operasi di Lapas Tangerang untuk kegiatan yang mana sebenarnya tidak boleh seorang napi bawa masuk handphone, senjata tajam dan sebagainya," terang Argo.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Wahyu Hadiningrat mengatakan bahwa tersangka ditangkap karena membuat postingan yang kontennya dapat menimbulkan kebencian, permusuhan, hingga provokasi dan mencemarkan nama baik.

"Di mana salah satu postingannya menyamakan gambar bapak Kapolri dengan DN Aidit, kemudian ditambahkan dengan ada beberap kalimat di sana," terang Wahyu.

Menurut Wahyu, postingan Rahim itu sangat berbahaya. "Postingan ini dapat menimbulkan ketidakpercayaan atau menyamakan pemerintahan yang ada dengan pemerintahan pada saat organisasi terlarang itu ada," jelas Wahyu.

Tersangka diketahui merupakan napi kasus narkotika. Tersangka divonis 8 tahun penjara pada tahun 2013 silam.

Lebih jauh, Wahyu mengungkap bahwa penangkapn tersangka ini hasil dari patroli cyber yang dilakukan timnya. Polda Metro Jaya juga telah berkoordinasi dengan Kapolri terkait kasus ini.

"Kita tahu beliau selama berkarir tentunya sudah melalui screening berkali-kali, sehingga tidak ada kaitannya dengan DN Aidit atau organisasi terlarang apapun srhingga keadaan ini tidak benar. Nah ini yang dapat menimbulkan persepsi yang kurang baik di tengah masyarakat," sambung dia.

Selain Kapolri, tersangka juga membuat status serupa beberapa tokoh lainnya. "Ada juga postingan ditujukan kepada tokoh masyarakat dan pejabat pemerintahan juga," tandasnya.

Polisi menyita barang bukti berupa 1 unit handphone Samsung Duos, 1 buah memory card V-Gen 8 GB, 2 buah SIM card, satu bundel screenshoot postingan akun facebook tersangka, serta akun facebook dan email tersangka. Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 45 ayat (2) UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).


http://beritapasti808.blogspot.com
Seputar berita politik di Indonesia, Berita Terkini, Berita Terupdate, Berita Pasti
Berita Terupdate, Berita terkini, Berita pasti, Berita politik
Read More
© 2014 Berita Terkini | Berita Pasti. Designed by Bloggertheme9 | Distributed By Gooyaabi Templates
Powered by Blogger.